Pengaruh Paceklik, Penjualan Tahu Tempe Merosot

OKU Selatan, WartaRepublika.com – Imbas serta dampak musim paceklik yang melanda sejak beberapa bulan terakhir, hampir dirasakan oleh seluruh  masyarakat terutama oleh para pedagang, tidak terkecuali dirasakan juga para sebagian pedagang tahu serta tempe di Kabupaten OKU Selatan.

Pedagang tempe yang di konfirmasi portal ini mengatakan, meski harga kedelai saat ini bisa dikatakan cukup stabil di pasaran, berkisar Rp 8000 per kg,namun penjualan tahu serta tempe cendrung sedikit merosot.

“Jika Biasanya saat musim kami berjualan tempe di pasar kalangan membawa 50 KG,Namun sejak pecaklik paling kami paling membawa tempe sekitar 30 atau 40 KG sekali kalangan,” ujar Ramadhon salah satu pedagang tempe di pasar Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca ketika dibincangi Portal WartaRepublika di lokasi tempatnya berjualan tempe.

Menurut Ramadhon,menurunnya tingkat penjualan tempe saat ini selain pengaruh dari musim paceklik. Tingkat kunjungan masyarakat tidak seramai saat musim panen juga saat ini termasuk baru memasuki musim tanam.

“Semoga saat musim panen kedepan, selain pengunjung pasar akan semakin ramai, usaha penjualan tempe akan kembali meningkat,”harap salah satu pedagang tempe ini.

Sementara untuk penjualan tahu menurut Edi, salah satu pedagang tahu di pasar kalangan Jagaraga mengatakan

Tingkat penjualan tahu di musim pecaklik serta belum musim panen seperti saat ini juga mengalami sedikit penurunan “Jika biasanya kita membawa 4 Ember tahu,sekarang paling kami bawa 2 Ember tahu saat kalangan,” ungkap edi.

Harapan yang sama di sampaikan Edi,ketika musim panen nanti,tingkat penjualan tahu yang dijualnya di pasar kalangan akan kembali meningkat serta menggairahkan.

Untuk harga tahu yang dijual Edi di pasar kalangan Dalam 6 butir tahu harganya berkisar Rp 1000.

“Harga tahu yang kami kami jual Rp 1000 untuk 6 butir tahunya.pungkas edi pedagang tahu di pasar kalangan Jagaraga. (DK).

Tinggalkan Balasan