OKU Timur, Wartarepublika.com – Sungguh tragis, seorang kakek berusia 62 tahun asal Desa Menanga besar terancam menghabiskan sisa umurnya dibalik jeruji besi guna mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum setelah melakukan pembunuhan terhadap tetangganya sendiri di Desa Menanga Besar.
Berdasarkan Laporan polisi : LP / 08/ VI/ 2020, Res Oku Timur/ sek Cempaka. Diketahui pelaku bernama Robu (62), melakukan pembunuhan sadis kepada Najidi (65) yang mana pelaku dan korban, merupakan warga Desa Menanga Besar, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur.
Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, SH.,S.IK didampingi Kapolsek Cempaka AKP Sumartono, SE melalui Kasubbag Humas IPTU Yuli mengatakan, Menurut keterangan saksi, Najidi dibunuh pelaku di sawah milik korban pada hari Minggu tanggal 21 Juni 2020 sekitar pukul 14.00 WIB.
“Korban ditemukan disawahnya dengan kondisi meninggal dunia, diduga akibat senjata tajam pada bagian kepala belakang sebelah kanan, luka sayatan di telinga kanan, luka di lengan kiri, dan luka disela jari manis dan jari tengah,”kata IPTU Yuli, Minggu (28/06) melalui pesan whatsapp.
Dilanjutkan, Pada hari Senin tanggal 22 Juni 2020, keluarga tersangka menghubungi Kapolsek Cempaka AKP Sukartono, SE dan memberitahukan bahwa tersangka sedang berada di wilayah Lampung dan akan menyerahkan diri.
Kapolsek Cempaka memerintahkan Kanit Reskrim Polsek Cempaka IPDA Maridin pardede, SH berkoordinasi dengan keluarga pelaku dan juga Unit Pidum Polres OKU Timur untuk segera melakukan penjemputan kepada pelaku.
“Sekitar pukul 09.30 WIB, Kanitreskrim Polsek Cempaka dan Tim SW Polres OKU Timur menjemput tersangka di jl. Lintas Sumatera Desa Kota baru Selatan Kecamatan Martapura OKU Timur,” Ujar Kasubbag Humas.
IPTU Yuli menambahkan, Dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku secara terus terang telah melakukan pembunuhan terhadap korban Najidi, dengan cara membacok kepala satu kali dan tangan korban satu kali memakai senjata tajam jenis parang. Kemudian korban langsung terjatuh, lalu pelaku meninggalkan korban ditengah sawah dan langsung melarikan diri ke Lampung.
“Pembunuhan sadis tersebut dilatarbelakangi akibat sengketa batas lahan sawah antara pelaku dan korban,”tungkasnya.(WK)