Enos Yudha Safari Ramadhan Kedua di BP Peliung

OKU Timur, wartarepublika.com – Bupati OKU Timur H. Lanosin, S.T bersama Wakil Bupati HM Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. kembali menjalani giat Safari Ramadhan di Pekan Ke dua Bulan Ramadhan 1443 H. Safari Ramadhan Kedua ini dilangsungkan di Masjid Jami’ Nurul Iman Desa Banu Mas Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Selasa (12/04/2022).

Dalam kesempatan itu, Bupati Enos dan Wakil Bupati Yudha hadir bersama Ketua DPRD OKU Timur H. Beni Defitson, S.IP, M.M., Kapolres OKU Timur diwakili Kapolsek BP Peliung IPDA Jhoni Albert, S.H. M.Si, Dandim 0403 OKU diwakili Pabung Kapten Inf Sariyo, Sekwan Kasmir Syamsudin, S.E. M.M, Kepala OPD, Staf Khusus, Staf Ahli, Camat, Kades Banu Mas Jamroji, Ketua Baznas K.H Imam Mu’arif, dan Pimpinan Ponpes Al-Ikhlas K.H. Romlan Bisri.

Kabag Kesra OKU Timur H. Syukran selaku penyelenggara, dalam laporannya menyampaikan “Safari Ramadhan di BP Peliung ini merupakan Safari yang kedua setelah safari pertama dilaksanakan di Kecamatan Martapura, selanjutnya ada 3 kecamatan lagi yaitu Belitang Jaya, Belitang III dan Cempaka. Malam ini kita juga hadirkan Guru TK TPA, Mudim, Pengurus Jenazah, Anak Yatim Piatu, dan Duafa” jelasnya.

Kepala Desa Banu Mas Jamroji menyampaikan “Terima kasih atas kesempatan Bapak Bupati dan jajaran yang telah hadir malam ini, dan terima kasih telah memilih Desa Banu Mas, BP Peliung sebagai salah satu bagian dari perjalanan Safari Ramadhan Bapak Bupati dan Jajaran. Alhamdulillah, sampai detik ini kami tetap istiqomah mendukung dan support program-program pemerintah Kabupaten OKU Timur” ungkapnya.

Di sela-sela acara, Bupati Enos didampingi Wabup Yudha dan Ketua DPRD OKU Timur H. Beni memberikan santunan tali asih kepada Anak Yatim Piatu, Duafa, Guru Ngaji, dan Pengurus makan dan jenazah.

Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Enos menyampaikan “Dalam kesempatan yang penuh berkah ini perlu saya sampaikan bahwa di Bulan Ramadhan, silaturahmi seperti ini sangatlah penting dalam menyambung ukhuwah islamiyah. Namun setiap silaturahmi harus tetap dengan mengutamakan protokol kesehatan, sesuai instruksi pemerintah pusat”.

Enos melanjutkan “Tentang kemuliaan, saya tidak bisa capai sendirian dimana kemuliaan itu secara mutlak tentang ketaqwaan kita kepada Allah, jadi tanpa dukungan Al-mukarom mustahil tujuan ini bisa berhasil. Maka dari itu saya sudah upayakan adanya perhatian pemerintah berupa tali asih kepada guru agama non formal agar dapat membantu mewujudkan kemuliaan sesuai visi misi saya”.

Masih menurut Enos, “Untuk penjaga makam dan pengurus jenazah kami juga telah menggelontorkan dana melalui program usulan dari masing masing desa. Oleh karena itu program yang ada di Desa harus sinkron dengan program pemerintah kabupaten dengan memperhatikan batas kebijakan otonomi desa dan otonomi daerah” pungkasnya. (ADV)