Bupati OKU Timur Intruksi Warga Bakar Tabloid Indonesia Barokah

WARTAREPUBLIKA.COM | OKU TIMUR – Bupati OKU Timur H Kholid Mawardi memerintahkan kepada seluruh warga OKU Timur yang telah menerima Tabloid Indonesia Barokah untuk segera membakar tabloid tersebut karena dianggap sebagai media penyebar hoaks.

“Ini bisa menyebarkan keresahan karena itu melanggar aturan, apalagi mengirim ke pesantren dan masjid, yang menerima itu bakar saja,”tegas Kholid kepada awak media.

Kholid juga telah memerintahkan kepada jajarannya untuk mengimbau kepada masjid-masjid dan pesantren supaya tidak mendistribusikan Tabloid Indonesia Barokah kepada masyarakat.

 

Ia meminta supaya masjid dan rumah-rumah ibadah lain tidak dijadikan tempat untuk membuat dan menyebarkan kabar bohong, sehingga dapat memecah belah persatuan umat.

“Jangan masjid dan pesantren jadi tempat bikin hoaks dan tempat diadu. Kita sudah perintahkan untuk kasih tahu bahwa jangan masjid menerima itu, karena berbahaya,” katanya.

Sementara Kejari OKU Timur Ismaya Hera Wardanie SH, MHum membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan pihaknya sudah melakukan pencegahan penyebaran majalah tersebut.

“Pihak kita sudah melakukan pencegahan saja jangan sampai hal ini meresahkan warga, selanjut kita serahkan kepada pihak
Bawaslu dan dewan pers,”Jawab Kejari singkat.

Untuk diketahui Ketua Bawaslu OKU Timur, Achmad Gupron didampingi pimpinan Bawaslu divisi penindakan Pelanggaran Apriandi mengatakan, dari hasil penelusuran Bawaslu Kabupaten OKU Timur didapat ada 86 amplop berisikan tabloid Indonesia Barokah sudah dikirimkan dan akan disebarkan ke sejumlah titik di OKU Timur sesuai dengan alamat yang tertera.

Dari 86 Amplop tersebut lanjutnya sebanyak enam amplop sudah dikirimkan ke tujuan masing-masing di Ponpes Annabawy desa Karang Menjangan, ponpes Nurul Khalik desa Baturaja Bungin, Ponpes Al-Qudusiyah desa Bina Amarta,Ponpes Darul Fallah desa Tulungsari, Ponpes Darul Muttaqin desa Karang Melati, dan Ponpes Babusalam Batumarta XI.

Namun sebagian paket-paket yang sudah disampaikan tersebut ditarik kembali oleh kantor pos untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan dikumpulkan kembali di kantor pos Induk di Kabupaten OKU.

“Ada satu paket amplop yang belum ditemukan karena diduga alamat yang dituju tidak sesuai sehingga paket yang ada tidak ditemukan,” ungkapnya.(EJA)

Tinggalkan Balasan